PKK Muba Terus Tingkatkan Pencegahan Stunting
SEKAYU – Keberadaan TP PKK Kabupaten Musi Banyuasin selain
memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, juga dapat membantu tugas-tugas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh khususnya untuk perempuan dan anak-anak serta menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Pokja IV TP PKK Kabupaten Muba Ani Hidayani Iriyani saat membuka
acara Pembukaan Pelatihan Pencegahan Stunting melalui
Peningkatan Peran Kader Dasawisma dan MenjadikanProgram Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana, yang diselenggarakan oleh TP PKK Kabupaten Muba.
“Dengan adanya gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mewujudkan keluarga yang tanggap dan tangguh dari berbagai macam bencana dari keluarga maupun lingkungan,”ucap Ani Rabu (27/10/2021) di AuditoriumPemkab Muba.
Sambungnya, percepatan pencegahan stunting perlu di tingkatkan dengan mengoptimalisasi peran kader, individu, swasta dan masyarakat untuk bergerak bersama dalam pencegahan stunting. Dengan melakukan peningkatan sistem pendataan yang dapat memantau secara akurat dan berkala sehingga peran Kader Dasawisma sangatlah diperlukan, sedangkan sosialisasi gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana merupakan gerakan pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Gerakan ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan dimana seluruh elemen masyarakat bisa mewujudkan keluarga sehat.
“Pada kegiatan pelatihan ini terdapat 2 narasumber yang akan menyampaikan materinya, yaitu Sadiq SKM MKM dari Poltekkes Kemenkes Palembang. Erik Endartono SE MM dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muba. Diikuti oleh 45 orang peserta yang terdiri dari, Ketua TP PKK Kecamatan, Ketua Pokja IV TP PKK dan Ketua PKK Desa Binaan Kecamatan Se-Kabupaten Musi Banyuasin,”bebernya.
Terpisah, Wakil Ketua I TP. PKK Kabupaten Muba Susy Imelda Beni Hernedi mengatakan, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi maupun stimulasi tak memadai, stunting disebabkan juga kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan, itu akan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Salah satu cara untuk menanggulangi adalah melakukan monitoring kesehatan dan perkembangan balita melalui program pos pelayanan terpadu dengan keterampilan, dan kemampuan peran kader posyandu yang bermutu.
“Kita sangat memahami bahwa Kader Posyandu sangatlah berperan penting dan merupakan pilar garis pertahanan terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena merekalah yang paling memahami karakteristik masyarakat di wilayahnya dalam menentukan bagaimana status gizi bayi balita. Terutama status tinggi badan menurut umur untuk mendeteksi kejadian stunting,”ungkap Susy.
Melalui gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana, seluruh penggerak PKK akan memiliki pengetahuan dan perencanaan dalam menjaga kesehatan serta menjadi agen informasi, gerakan ini dapat membuat individu, keluarga dan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dan keluarga untuk berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan dan perencanaan dari aspek fisik manusia maupun lingkungan.
“Semoga dengan pelatihan yang di selenggarakan oleh Pokja IV PKK Kabupaten Muba dapat meningkatkan peran Kader Dasawisma sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan PKK. Serta dapat di jadikan motivasi bagi para peserta dalam membangun jati diri dan mampu meningkatkan semangat di lingkungan wilayah kabupaten Muba, harapan kami semoga ilmu yang diperoleh dari pertemuan ini dapat di tularkan kepada masyarakat desa dan kecamatan pada umumnya,”harapnya.
Sementara, Ketua TP PKK Kecamatan Babat Supat Septiana Puji Lestari SE sebagai salah satu peserta yang hadir menyampaikan,
dirinya akan mendukung dan mengaplikasikan gerakan keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana untuk bisa mensejahterakan masyarakat sekitar. Karena, kesejahteraan bangsa dimulai dari kesejahteraan keluarga yang merupakan salah satu sasaran pembangunan.
“Insya Allah setelah mendapat banyak informasi serta edukasi dari kegiatan pelatihan pencegahan stunting melaluipeningkatan peran kader dasawisma dan menjadikan
program keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana, kita akan mulai mensosialisasikannya kepada PKK kecamatan,”pungkasnya. (Lin)