Siapkan Rp 300 M Untuk Pelabuhan Tanjung Carat Banyuasin
Pemerintah pusat merespon positif keinginan Gubernur Sumsel H. Herman Deru untuk mempercepat terealisasinya pembangunan pelabuhan laut dalam (deep sea port) Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin.
HD, sapaan H Herman Deru, ungkap kepastian akan segera dibangunnya Pelabuan Tanjung Carat ini usai rapat secara virtual bersama dengan Menteri Perhubungan RI, Kepala Bappenas dan sejumlah pihak terkait di Command Centre kantor Gubernur Sumsel, Kamis (11/2/2021) petang.
“Kita sangat menantikan keputusan ini. Harapan masyarakat untuk pembangunan pelabuhan ini akhirnya akan segera kita terwujud dan akan dilakukan ground breaking pada akhir tahun 2021 mendatang,” kata Herman Deru dengan senyum sumringah saat dibincangai awak media usai rapat.
Dia menuturkan, pembangunan pelabuhan Tanjung Carat ini memang diharapkan. Dimana keberadaan pelabuhan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Kita mengharapkan adanya pelabuhan ini karena memang dibutuhkan bukan untuk tambahan fasilitas. Puluhan tahun kita nantikan keputusan pembangunan pelabuhan ini dengan melalui proses yang panjang,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya, keberadaan pelabuhan tersebut tentu akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi Sumsel. Sebab, pelabuhan tersebut akan mempercepat distribusi berbagai produksi hasil Sumsel seperti sawit, karet hingga batubara.
“Selama ini kita belum memiliki pelabuhan samudera. Kita harapkan pelabuhan ini dapat mempercepat distribusi berbagai hasil produksi kita. Dengan begitu, ekonomi Sumsel akan semakin baik. Satu kelebihan Sumsel adalah pasarnya sudah tersedia,” terangnya.
Tidak hanya itu lanjut HD, pelabuhan Tanjung Carat tersebut nantinya juga akan semakin menarik minat investor untuk berinvestasi di Sumsel.
“Sumsel tentu akan menjadi tujuan utama para investor untuk berinvestasi di segala bidang,” imbuhnya.
Dia juga meyakini, adanya pelabuhan itu akan berimbas pada sektor lainnya, seperti perikanan.
“Pemanfaatan pelabuhan ini terintegrasi. Bukan hanya hasil bumi, tapi juga akan berdampak ekonomi untuk hasil laut. Dimana kita sendiri juga akan menjadikan kawasan itu sebagai tempat pelelangan ikan terbesar. Termasuk juga imbas pada lalu lintas. Kemacetan juga bisa ditekan dengan adanya pelabuhan ini,” paparnya.
Untuk diketahui ada dua pelabuhan besar di Indonesia yang akan dibangun secara bersamaan pada akhir tahun 2021 ini yakni pelabuhan di Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin Sumsel dan di Ambon, Maluku.
Untuk pembangunannya, pemerintah pusat menyiapkan anggaran awal 69 juta dollar. Sedangkan untuk ground breaking akhir tahun 2021 mendatang, Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran Rp300 milyar untuk masing-masing provinsi tersebut.
“Saya harapkan ini dapat menjadi semangat baru bagi kita. Saya instruksikan jajaran untuk mempersiapkan semua kebutuhan mulai dari administrasinya hingga aksi di lapangan. Termasuk juga untuk Kabupaten Banyuasin agar memperiapkan diri. Ini berdampak luas bagi kemajuan seluruh Sumsel,” tegasnya.
“Kita juga ucapkan terima kasih kepada Presiden, Menhub dan pihak-pihak terkait atas keputusan ini. Keputusan ini sangat menggembirakan bagi masyarakat Sumsel,” pungkasnya.
Sebelumnya dalam rapat tersebut, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan, pembangunan pelabuhan tersebut akan dilakukan pada akhir tahun 2021. “Diharapkan ini bisa selesai pada tahun 2023,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurutnya, pembangunan tersebut guna mendongkrak perekonomian.
“Saya harapkan ini bisa berjalan sesuai rencana, karena ini dapat menjadi sarana untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Pembangunan pelabuhan Tanjung Carat Sumsel juga mendapatkan dukungan dari Deputi Bidang Koordinasi Investasu dan Pertambangan Septian Harjo Seto.
Septian mengatakan, dengan adanya pelabuhan Tanjung Carat, Sumsel berpeluang menjadi daerah yang sangat maju dengan pertumbuhan ekonomi yang baik.
“Apalagi Sumsel memiliki hasil bumi seperti batubara. Ini harus mendapatkan dorongan. Dengan pelabuhan itu, produksi dan permintaan batubara akan semakin meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi semakin pesat,” pungkasnya. (vrl)