Percepat Daya Saing, Bupati Muratara Kunjungi Balikpapan
Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) H Devi Suhartoni mengunjungi Kota Balikpapan, Kalimantan Timur guna melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) dan study banding. Kedatangan Bupati Muratara itu, di sambut langsung oleh Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud di Ruang Rapat I Kantor Wali Kota Balikpapan , Kemarin (14/1/2022)
Kunker kali ini Bupati Kabupaten Muratara di dampingi OPD yang membidangi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP), Kadinkes, Bappeda, Disperindagkop, Prokopim berserta rombongan lainnya dalam rangka percepatan daya saing.
Kita sama mengetahui bahwa Kota Balikpapan di provinsi Kalimantan Timur yang merupakan salah satu kota yang terkenal akan sumber daya alam serta memiliki tata kota yang rapi yang sangat memerhatikan kebersihan lingkungan maka kunker ini Kota balikpapan menjadi referensi untuk di kunjungi.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Muratara H Devi Suhartoni mengatakan.Kuker ini akan membawa Kabupaten Musi Rawas Utara sebagai DOB yang selalu berupaya melakukan pembenahan dan percepatan pembangunan di berbagai aspek baik itu sarana dan prasarana maupun sumberdaya lainya
Seperti Tempat Pembuangan Ahir (TPA) Kota Balikpapan diresmikan Presiden Joko Widodo sebagai TPA terbaik seluruh Indonesia. Hal ini menjadi motivasi agar dapat dimanfaatkan dengan baik. “Nanti kalau ada waktu kami boleh mampir ke TPA. bisa jadi wisata edukasi juga,”katanya
Kita juga akan mengunjungi Dinas Kesehatan , RSUD dan Disperindagkop khusus UMKM yang juga menjadi referensi untuk Kabupaten Musi Rawas Utara.
Dengan kunjungan ini, Bupati Muratara berharap dapat bersinergi dan bertukar informasi, karena kelebihan yang dimiliki Kota Balikpapan dapat diaplikasikan di Kabupaten Musi Rawas Utara.
Sementara, Wali Kota Balikpapan H.Rahmad Mas’ud menyambut baik kedatangan Bupati Musi Rawa Utara. “Ini akan menjadi upaya saling berbagi informasi, bagaimana membangun daerah untuk bangsa,” ucapnya.
Rahmad juga menjelaskan, mengenai penggunaan gas metan dari hasil TPA dapat dimanfaatkan untuk memasak warga sekitar. “Ada sekitar 200-an kepala keluarga yang memanfaatkan gas metan ini, juga listriknya. Nanti bisa kita lihat di sana,” Jelasnya. (Ril)