Ahmad Zulinto Hadiri Kuliah dari Plt Dirjen Pendidikan, Riset dan Teknologi
Transformasi Pendidikan Indonesia di era revolusi industri 4.0 dan menuju era society 5.0 di Perguruan Tinggi (PT) mulai diterapkan di Indonesia.
Kemenristekdikti pun terus menyosialisasikan penerapan tersebut.
Hal ini diungkapkan dalam kuliah umum yang disampaikan langsung oleh Plt Direktur Jenderal Pendidikan, Riset dan Teknologi, Prof.Ir. Nizam, M Sc,DIC.,Ph.D, secara virtual, Kamis (10/3/2022).
“Sebagai respon menuju era society 5.0, ini haruslah dilakukan penguatan dari sisi SDM, kelembagaan dan lain sebagainya. Agar perguruan tinggi mampu bertahan di tengah era yang semakin maju ini,” ujar Prof Nizam.
Acara dihadiri ketua umum pengurus besar PGRI, Prof DR Unifah Rosyidi, M.Pd dan Ketua PGRI Sumsel, Ahmad Zulinto.
Ketua PGRI Sumsel, Ahmad Zulinto, berharap, agar Universitas PGRI Palembang dan UPGRI Silampari agar mampu bertransformasi menjawab tantangan yang ada saat ini.
“Untuk itu kita harus optimis dalam menjawab Dengan tantangan menuju digitalisasi saat ini, tentunya tantangan ini dapat menjadi peluang bagi para perguruan tinggi untuk bisa lebih baik lagi,” ujar Zulinto.
Sementara itu, Rektor Universitas PGRI Palembang, Bukman Lian, mengatakan, menuju era society 5.0, pihaknya sudah melakukan transformasi ini sejak 4 tahun belakangan.
“Kita bisa lihat sendiri bagaimana. Dan ini kita hadirkan kuliah umum dengan tema yang selaras guna menyelaraskan juga apa yang diingikan oleh Kemenristekdikti,” ujar Bukman.
Dari hasil kuliah umum ini, pihaknya akan menyusun stategi 5 tahun ke depan.
“Rencana tahun 2025-2026 U-PGRI sudah mengudara full, artinya regulasi diperbolehkan daring penuh,” jelas dia.
Dan mulai tahun ini, pihaknya mulai menyiapkan ruang kuliah audio dengan pembelajaran hybrid.
“Jadi nanti tak ada lagi ruangan yang seperti selama ini. Kita akan buat ruangan kuliah audio seperti kalau masuk diruang siaran atau studio TV,” jelas dia.
Sehingga dosen pun yang mengajar tak seperti dulu lagi.
“Mahasiswa ada sebagian di kampus dan ada secara online. Bener-bener hybrid dan saat ini sedang kita bangun,” jelas dia.
Lanjut dia, setiap fakultas nantinya minimal memiliki dua ruangan kuliah audio ini.
“Saat ini yang tengah kita persiapkan yakni dari pascasarjana dulu nantinya akan menyusul kepada yang lainnya,” tutupnya. (Hms)