Vita Utami Kaffah Ajak Masyarakat Lestarikan Songket Mak Raje
MUARA ENIM, suarasumsel.net —Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Muara Enim, Nurul Vita Utami Kaffah, Rabu (12/7) bertempat di Desa Kayu Ara Batu Kecamatan Muara Belida mengajak masyarakat Kecamatan Muara Belida dan seluruh masyarakat di Kabupaten Muara Enim untuk melestarikan wastra dan kriya yang ada diberbagai belahan Bumi Serasan Sekundang salah satunya yaitu kain songket mak raje.
Vita Utami Kaffah menyampaikan ajakan tersebut dihadapan masyarakat usai dirinya mempraktekan langsung cara membuat kain songket mak raje dirumah produksi ibu sahnas Desa Kayu Ara Batu.
“Ternyata ini tidak mudah, wajar kalau harganya tinggi. Selain pengerjaannya yang membutuhkan waktu lama tentu ada seni dan pesan yang terus mengiringi warisan tak kebendaan ini. Mari sama-sama kita jaga dan terus lestarikan warisan leluhur ini,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmawi Kaffah yang hadir langsung menyaksikan proses pembuatan kain songket tersebut sangat respon dengan para pengrajin yang tanpa lelah terus menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur kita.
“Kain songket ini merupakan bagian dari UMKM yang mana UMKM adalah tulang punggung perekonomian bangsa. Saya ingin Pemkab. Muara Enim dan juga stakeholder terkait terus membantu para pengrajin khususnya para UMKM karena saya sangat prioritas dengan ekonomi kerakyatan,” pinta Kaffah.
Motif lokal songket mak raje sendiri ditemukan oleh Edi Saidi bersama budayawan Palembang Mer Senin pada relief rumah panggung milik Pangeran dari Kesultanan Palembang yang terletak di Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim. Penamaan songket mak raje sendiri berasal dari catatan sejarah pada zaman dahulu yang mana songket hanya boleh dikenakan oleh para istri dan kerabat kerajaan pada saat itu.
Untuk saat ini ada dua lokasi pengrajin songket mak raje di Kabupaten Muara Enim yaitu di Desa Tanjung Jati Kecamatan Muara Enim dan Desa Kayu Ara Batu Kecamatan Muara Belida dan sejak tahun 2016 sampai saat ini, produk songket mak raje kerap tampil menghiasi pameran yang berlangsung diberbagai wilayah di Indonesia. (Dian)