Pj. Bupati Muara Enim Luncurkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak


50 Pasang Pengantin Baru Menginap Gratis di Hotel Saka

MUARA ENIM, suarasumsel.net — Sebanyak 50 pasang pengantin baru di Kabupaten Muara Enim, Rabu (30/10) mendapat tiket penginapan gratis  selama 2 malam di Hotel Saka Tanjung Enim melalui program Sekolah Pengantin Anyar (Setia) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA).

Dari program Sekolah Pengantin Anyar (Setia) tersebut, ke – 50 Penganti  baru tersebut juga mendapatkan pembekalan ilmu pola asuh (parenting), kesehatan reproduksi, gizi anak dan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk kemudian diterapkan dan disosialisasikan kembali kepada masyarakat sekitar setelah usai mengikuti kegiatan.

Program Sekolah Pengantin Anyar (Setia) tersebut dibuka oleh Pj. Bupati Muara Enim, H. Henky Putrawan, S.Pt., M.Si., M.M. di Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul ini digandengkan juga dengan peluncuran Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

Dalam sambutannya, Pj. Bupati Muara Enim hadir bersama Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim, Deddy Arianto Sutopo menyampaikan apresiasinya atas inovasi dari DPPPA yang dinilai sangat relevan dengan permasalahan saat ini yaitu pencegahan stunting dan KDRT.

“Permasalahan stunting dan KDRT perlu dicegah dari hulunya melalui pembinaan pasangan baru serta komitmen bersama, mulai dari tingkat desa/kelurahan yang ramah perempuan dan anak melalui program inovasi Sinergi Gerakan Membangun Aliansi Strategis ‘Sigermas’ yang dilaksanakan oleh DPPPA,” ujarnya.

Sementara itu Kepala DPPPA Kabupaten Muara Enim, Vivi Mariani, S.Si., M.Bmd., Apt. menjelaskan, dalam pengembangan DPPA melalui program Sigermas di tiga desa percontohan, yaitu Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim; Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul dan Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung.

“Diharapkan masing-masing desa dapat menerapkan 10 indikator DRPPA sehingga permasalahan perempuan dan anak seperti kekerasan, pernikahan usia anak, pekerja anak, perdagangan anak, termasuk ketimpangan perekonomian dan pembangunan antara laki-laki dan perempuan dapat teratasiteratasi,” jelasnya.

Masih menurut Vivi Ariani kegiatan tersebut dibantu melalui pendanaan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kabupaten Muara Enim. (Agus)

Berita Terkait

Top