Lucianty Resmikan Pembangunan Gedung Al-Pahri
Hj Lucianty meresmikan pembangunan Gedung Al-Pahri untuk Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Ponpes Tahfizh Yayasan Tijarotal Lan Tabur di Plaju, Palembang.
Dalam peletakan batu pertama Hj Lucianty turut didampingi sang suami Muhammad Albahori dan juga Padli Azhari kakak tertua Alm H Pahri Azhari (mantan Bupati Musi Banyuasin).
“Pertama saya membaca spanduk pembangunan Gedung Al-Pahri, saya ingat pada almarhum (H Pahri Azhari). Alhamrum sangat support dengan pembangunan masjid dan pondok pesantren. Walaupun tidak besar tapi beliau berpesan untuk selalu membantu pembangunan masjid dan ponpes,” kata Hj Lucianty pembina Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah dab Ponpes Tahfizh Yayasan Tijarotal Lan Tabur di Plaju, Palembang kepada awak media, Rabu (9/6/2021) sore.
“Ini seperti mimpi, bisa meneruskan cita-cita beliau (Alm Pahri Azhari). Insya Allah beliau senang di sana,” sambung dia.
Lebih lanjut mantan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan ini menambahkan sejak 2011 bersama Alm Pahri Azhari membangun Ponpes ini. “Bersama sama Ustadz Ahmad Sururi setiap bulan, setiap tanggal satu di kediaman kami berdzikir dan berdoa bersama dengan anak anak dari 10 ponpes,” sambung dia.
Dalam kesempatan itu Hj Lucianty juga memohon doa pada para santri dan santriwati agar selalu diberi kelancaran rezeki. “Mudah-mudahan pembangunan gedung ini juga lancar. Mudah-mudahan almarhum dapat amal zariah. Tolong doakan pak Pahri dan selalu megirim doa karena hanya ini yang dapat kita berikan untuk mengenang jasa-jasa beliau,” pungkas dia.
Sementara itu Ustadz Ahmad Sururi pimpinan Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Ponpes Tahfizh Yayasan Tijarotal Lan Tabur mengucapkan terima kasih pada Hj Lucianty yang selalu memberikan support.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih. Gedung sekolah Al Pahri merupakan cendera mata dari keluarga besar pak Pahri Azhari,” kata dia.
Lebih lanjut dia menerangkan Ponpes Tahfizh Yayasan Tijarotal Lan Tabur dibangun sejak 2007. “Alhamdulillah santri kita sekarang sekitar 500, hafis 30 juz ada 16 orang. Menuntut ilmu di sini anak yatim gratis 100 persen. Ya, itu semua karena kita dibantu ibu Lucianty tadi,” sambung dia.
Untuk prestasi pondok ini sudah sangat banyak. “Utusan kita sering mewakili berbagai ajang baik tingkat kota maupun provinsi, misal MTQ dan lain-lain,” sambung dia.
Selain itu pondok ini juga berhasil mengirim salah satu santrinya untuk kuliah di luar negeri. Baik di Mesir maupun Turki. “Yang kuliah di Mesir ini anak tukang becak. Tapi dia pandai dan mendapatkan beasiswa dari kedutaan. Tahun depan sudah tamat,” sambung dia. (ril)