Diduga Dibekingi Oknum Wartawan, Sejumlah Proyek Fisik TA 2023 Melenggang Berkerja Diluar Masa Kontrak
Salah satu titik pengerjaan peningkatan/rehab jalan yang dibiayai APBD TA 2023 Muara Enim di wilayah Semende
SEMENDE, suarasumsel.net — Sejumlah proyek fisik di Semende yang dibiayai APBD Muara Enim Tahun Anggaran (TA) 2023, hingga minggu ke-3 Januari 2024 masih banyak berkerja, diduga di-beckingi sejumlah oknum mengaku wartawan dengan dilibatkan sebagai PK sehingga progres pekerjaan tidak banyak terpublikasi ke khalayak ramai.
Koordinator wilayah (Korwil) Semende Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Lingkungan, Pembangunan dan Transportasi (PELIPTA), Kurung Wani saat menyambangi Sekretariat Ikatan Wartawan Semende (IWAS), Jumat (19/1) mengatakan, proyek fisik TA 2023 banyak melenggang berkerja diluar masa kontrak tetapi tidak banyak media yang mempublikasikannya.
“Sebagai kontrol sosial seyogyanya isu proyek fisik yang berkerja di luar masa kontrak tersebut menjadi isu yang bagus untuk dipublikasikan, namun sangat disayangkan proyek yang nilainya puluhan milyar tersebut tidak banyak wartawan di Semende yang berani mempublikasikannya,” katanya.
Kurung Wani mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, tidak adanya pemberitaan tersebut dikarenakan para oknum yang mengaku wartawan di wilayah Semende sudah dilibatkan sebagai PK, apakah yang dimaksud Pengawas Kerja atau Pelaksana Kerja dirinya mengaku tidak tahu pasti.
“Para PK tersebut diketahui dikoordinir oleh seorang wartawan senior di Semende yang menjadi tokoh masyarakat di salah satu desa di Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU), hal ini tentunya integritas dan credibilitasnya patut dipertanyakan sebagai seorang wartawan yang tunduk dan patuh terhadap UU Pers,” ungkapnya.
Yansyah (49), Warga Desa Pajarbulan Kecamatan SDU saat dimintai komentarnya melalui pesan whatsapp menyayangkan jika wartawan dan LSM terlibat sebagai PK atau pelaksana kerja atau pelaksana keamanan atau apapun itu, menurutnya wartawan dan atau LSM harusnya menjunjung tinggi kepentingan masyarakat umum.
“Ame lah njadi PK, makmane agi ndak ngawasi pekerjaan pengaspalan jalan tu kalu badah ngadu lah jadi pengawal, sedikit banyaknye pasti lah makan suap oleh kontraktor supaye masalah dalam pekerjaan tu jangan dipublikasikah, aku yakin banyak masyarakat ndak ngadu tapi oleh karene oknum LSM nggak wartawan lah terlibat jadi masuk cuping kiri keluar cuping kanan,” sesalnya.
Salah satu wartawan senior di Semende, Herly saat dikonfirmasi mengakui dirinya sebagai koordinator PK pekerjaan pengaspalan di Semende, menurutnya dirinya bersedia mengkoordinir karena atas permintaan sejumlah wartawan itu sendiri, dirinya pun jujur mengakui malu melakukan hal tersebut.
“Aku ngulang galak meralahinye ni karena permintaan mereka, aku jujur saje sebenarnye lah maluan ngurusi gawi ye lok lok ini ni, aku dindak lagi anye care kamangan ni care loby care negosiasi tu dek bie, makenye aku pralahi ayo kamu jangan saje kisruh lok tahun belakangan batalkah jeme jalan dihi rusak,” akunya.
Herly menambahkan sejak pembangunan jembatan Baru Surau sudah lepas tangan tidak mau lagi terlibat dalam urusan proyek pihak lain, tapi tahun ini bersedia memfasilitasi dengan maksud melakukan pembinaan dan pembelajaran tanpa maksud lain terkait pencalonan ataupun kepentingan politik.
“Tahun inilah aku meralahi ame tahun depan semang agi belajarlah dewek care ngobrol care loby itu yang ku sampaikan, sampai saat ini semua dana operasional pakai duitku pribadi bukan duit pemborong silahkan tanye,” tegasnya. (Novlis Heriansyah)