Puan Maharani Simbol Kepemimpinan Perempuan
Sekretaris Jenderal Inter-Parliamentary Union (IPU) Martin Chungong menyebut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani sebagai salah satu simbol kepemimpinan perempuan di forum-forum dunia.
“Kepemimpinan Puan Maharani di penyelenggaraan IPU sekarang menjadi simbol kepemimpinan dunia,” kata Martin Chungong saat jumpa pers di lokasi acara Sidang ke-144 IPU di BICC Nusa Dua, Bali, Sabtu.
Ia menyampaikan Sidang ke-144 IPU yang berlangsung pada 20–24 Maret 2022 diselenggarakan masih dalam peringatan Hari Perempuan Internasional.
Oleh karena itu, sosok Puan Maharani jadi penting karena menurut Martin Chungong Ketua DPR RI dapat menjadi role model atau teladan dalam mewujudkan kesetaraan gender di politik.
“Ibu Puan adalah satu dari 22 persen anggota parlemen perempuan di dunia yang ada saat ini. Kami ingin merayakan bahwa anda adalah role model untuk melanjutkan dan juga meningkatkan keseimbangan gender dalam parlemen,” kata Sekjen IPU.
Isu kesetaraan gender dalam politik khususnya partisipasi perempuan sebagai anggota parlemen jadi salah satu isu yang menjadi perhatian pada Sidang ke-144 IPU.
Di samping itu, isu lain yang juga jadi sorotan adalah dampak perubahan iklim, peran anak muda dalam politik, konflik antara Rusia dan Ukraina, dan pemerataan vaksinasi Covid-19.
Indonesia untuk pertama kalinya jadi tuan rumah untuk sidang tahunan IPU.
IPU merupakan kerja sama antarparlemen lintas negara yang menjadi forum demokrasi terbesar kedua di dunia setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Puan menjelaskan sebagai tuan rumah Indonesia juga bertugas memimpin penyelenggaraan Sidang ke-144 IPU.
“Secara otomatis Ketua DPR RI akan memimpin seluruh persidangan sebagai president of assembly dan tentu saja harapan kami melalui IPU, maka Indonesia dapat memimpin tercapainya seluruh resolusi yang diadopsi untuk menyelesaikan permasalahan global,” terang Puan.
Ia menjelaskan peran sebagai pimpinan sidang menjadikan Indonesia ada pada posisi yang strategis.
“IPU di Bali tentu saja sangat strategis karena sebagai tuan rumah Indonesia dapat berperan aktif membahas dan mengusulkan solusi untuk permasalahan global,” ujar Ketua DPR RI. (Ant)