Walikota Lubuk Linggau Ijinkan Shalat Ied di Masjid dan Lapangan
LUBUKLINGGAU-Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe memastikan saat Idul Fitri 1442 H nanti, kaum muslimin di Kota Lubuklinggau diperbolehkan melaksanakan sholat Ied di masjid-masjid maupun di lapangan terbuka.
Kepastian itu diketahui berdasarkan kesepakatan seluruh unsur terkait, mulai dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama hingga tokoh masyarakat, saat rapat lintas sektoral yang berlangsung di Balai Kota Pemkot Lubuklinggau.
Menurut Wako, adapun pertimbangan diperbolehkannya sholat Ied di masjid maupun lapangan terbuka di Kota Lubuklinggau adalah dari 520 RT se-Kota Lubuklinggau, 90 persen wilayahnya merupakan zona hijau kemudian 10 persen sisanya adalah zona kuning.
“Dengan demikian, kita (Kota Lubuklinggau, red) tidak punya zona Orange. Walaupun data dari Kemenkes menyebutkan kita masuk zone orange namun catatan Mendagri, Lubuklinggau masih zona kuning. Jadi, secara umum kita tidak melihat dua hal itu, tapi kita melihat kondisi real di lapangan,” paparnya.
Hanya saja sambung Nanan-sapaan akrab SN Prana Putra Sohe, pelaksanaan sholat Ied tersebut tetap dengan catatan, yakni boleh digelar di masjid atau lapangan terbuka asal tidak melebihi kapasitas ruangan atau lapangan. “Maksudnya saat sholat Ied berlangsung, tidak boleh menumpuk di dalam masjid, kemudian wajib menjaga jarak, shafnya tidak boleh rapat dan paling utama harus mentaati protokol kesehatan (Prokes),” ungkapnya.
Ditambahkan mantan Ketua KNPI Kota Lubuklinggau itu, pada saat pelaksanaannya nanti, gugus tugas Covid-19 akan membagikan masker guna memback up masjid-masjid yang tidak mempunyai protokol ketat.
“Jadi saat sholat Ied, para jemaah harus memakai masker, itu adalah prokes utama yang kita harapkan diterapkan di seluruh masjid di Lubuklinggau,” tandasnya.
Selanjutnya Wako menegaskan untuk pelaksanaan takbir keliling tahun ini ditiadakan, sementara bila dilaksanakan di masjid dipersilahkan termasuk menggunakan pengeras suara.
“Pasca shalat Ied dihimbau kepada jemaah tidak bersalam-salaman, cukup bertegur sapa saja, lalu pulang ke rumah masing-masing. Tidak ada acara halal bihalal,” pungkasnya. (Kll)