DPRD Sumsel Minta Pemerintah Daerah Galakkan Sosialisasi Vaksin Covid-19
Pelaksanaan vaksinasi di lapangan masih menemui berbagai kendala, salah satunya masih banyak warga takut divaksin Covid-19 dengan berbagai alasan. Pemerintah pun diminta menggalakkan sosialisasi agar masyarakat bisa diajak kerjasama dalam upaya mencegah penyebaran corona.
Permintaan diutarakan Faizal, seorang tokoh masyarakat di kawasan Boom Baru, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, Palembang, saat berdialog dengan anggota DPRD Sumsel asal Dapil II Kota Palembang di Puskesmas Boom Baru pada kegiatan reses tahap I tahun 2021
Reses tahap I tahun ini dilaksanakan sejak 22 hingga 29 Maret 2021 diikuti M Yansuri, SIP; Ir H Zulfikri Kadir; Tamtama Tanjung ; H Nopianto, SSos, MM; Antoni Yuzar, SH, MH; dan H M Anwar Al Syadat, SSi, MSi; dengan koordinator Dr H Budiarto Marsul, SE, MSi.
Memang, selain hendak menyerap aspirasi dari para konstituen, Dapil II juga memanfaatkan reses kali ini untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid1-9 di lapangan. Kegiatan dipusatkan di sejumlah titik dalam kawasan daerah pemilihan II Kota Palembang, seperti di Puskesmas Boom Baru, PT Pusri, SMAN 3 Palembang, Puskesmas Sekip, SMAN 6 Palembang, SMAN 17 Palembang, Puskesmas Punti Kayu, dan melakukan pertemuan dengan direksi PT Angkasa Pura II Palembang.
Pada pertemuan di Puskesmas Boom Baru, Faizal, warga setempat, meminta agar pemerintah menggalakkan sosialisasi terkait vaksinasi Covid-19. Menurut dia, saat ini masih banyak masyarakat belum faham, bahkan takut untuk melakukan vaksin.
“Untuk itu, kami meminta agar perangkat pemerintah dan nakes lebih gencar melakukan sosialisasi dan menjemput bola untuk menemui masyarakat guna memberikan vaksin Covid-19,” kata Faizal.
Masalah serupa disampaikan M Gani, Ketua RT 08. Dia mengaku takut mengajak lansia untuk divaksin di puskesmas, karena dirinya tidak mau kena sasaran bila terjadi sesuatu pada lansia pasca divaksin.
Masih terkait vaksinasi, M Toyib, Ketua Pemuda Pancasila, pada kesempatan ini justru menyatakan kesiapan untuk membantu melakukan sosialisasi vaksin Covid-19 ke masyarakat. “Kalau diminta kami siap bantu dalam menyukseskan program vaksin,” tegas Toyib.
Sedangkan Kepala Puskesmas Boom Baru, dr Hj Dian Hayati mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan vaksinasi tahap I untuk para tenaga kesehatan (nakes). Vaksinasi tahap II untuk OPD, ketua RT, dan lansia masih berlangsung.
“Yang menjadi kendala kita saat ini masih banyak lansia di sini yang enggan datang untuk divaksin. Padahal kita sudah menyiapkan ambulance untuk mengangkut para lansia,” kata Dian.
Menanggapi masalah ini, Koordinator Dapil II DPRD Sumsel, H Budiarto Marsul mengatakan, pada reses kali ini, rombongan Dapil II tidak hanya menyerap aspirasi masyarakat, tetapi juga meninjau pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 di masyarakat.
“Kami ingin memastikan kalau program vaksinasi berjalan sesuai rencana. Sehingga kesehatan masyarakat bisa terjaga,” ujar Budiarto
Budiarto juga minta agar tokoh masyarakat dan perangkat pemerintah ikut berpartisipasi melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk meluruskan anggapan negatif soal vaksin Covid-19.
Anggota Dapil II, Antoni Yuzar, menambahkan, perangkat pemerintah hendaknya tidak takut mengajak lansia ke puskesmas untuk vaksin. Dia memastikan bahwa petugas tidak akan sembarangan dalam memberi vaksin Covid-19.
“Ada SOP-nya, dan bila terjadi apa-apa pasca divaksin, yang bertanggungjawab itu nakes bukan RT. Jadi RT jangan takut untuk mendukung program ini,” katanya.
Rombongan Dapil II juga melihat penerapan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Punti Kayu. Di sini juga muncul permintaan agar dilakukan sosialisasi agar masyarakat bersedia divaksin.
Seiring dilakukannya vaksinasi Covid-19, muncul harapan aktivitas akan kembali normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya harapan agar sekolah tatap muka bisa secepatnya dimulai. Harapan ini terungkap pada kunjungan Dapil II ke SMAN 6 dan ke SMAN 3 Palembang.
Kepala SMAN 6 Fiz Azwar dan Kepala SMAN 3 Palembang Sugiyono, ketika menerima kunjungan anggota Dapil II di sekolah masing-masing, menyampaikan bahwa banyak orangtua murid yang meminta agar dilakukan sekolah tatap muka.
“Untuk pembelajaran tatap muka nantinya kita menunggu petunjuk dan arahan dari pemerintah,” kata Fir Azwar, Kepala SMAN 6 Palembang.
Terhadap harapan ini, Koordinator Dapil II, Budiarto Marsul mengatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan Gubernur Sumsel, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan, untuk mengetahui apakah sudah memungkinkan melakukan sekolah tatap muka.
Sementara, Kabid SMA Dinas Pendidikan Sumsel Masherdata Musa’i menuturkan, sesuai surat edaran Gubernur Sumsel bahwasanya pembelajaran tatap muka menunggu selesai vaksinasi Covid-19.
Masherdata menjelaskan, untuk mendapatkan izin pembelajaran tatap muka, sekolah akan didata dulu dan harus memenuhi persyaratan. Syaratnya seperti berhubungan sarana dan prasarana prokes, sekolah harus menyiapkan hand sanitizer, sabun, air mengalir termasuk masker yang harus disiapkan jika ada anak tidak membawa masker.
Kemudian, izin orangtua siswa, izin komite sekolah, dan gugus tugas Covid-19. “Artinya pembelajaran bisa dilakukan tatap muka dengan catatan prokes dikedepankan. Nantinya dilihat benar persiapan sekolah itu seperti apa,” kata Masherdata. (bp)