Titik Banjir di Kota Palembang Terus Berkurang
Palembang dilanda hujan lebat beberapa hari ini. Akibatnya sejumlah kawasan tergenang air. Namun, dibandingkan kondisi tahun lalu, tahun ini jauh lebih baik.
“Bahkan sebelumnya, ada 56 titik genangan air, kalau sekarang sudah turun menjadi 33 titik genangan air, waktu dan luasan juga berkurang,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak, Kamis (16/9/2021).
Ia menerangkan, pemerintah kota terus berupaya mengatasi banjir. Antara lain, dengan pengadaan fasilitas pompa untuk menyedot genangan dan segera dibuang ke aliran sungai.
“Misalnya di Jalan Kapten A Rivai. Kita ada satu mesin pompa di sana berkapasitas 1.000 liter per detiknya. Namun, memang kebutuhan di sana (A Rivai,red) harusnya 3.000 liter per detik.”
Karena itu, ujar Bastari, tahun depan pihaknya kembali mengusulkan penambahan mesin pompa di kawasan A Rivai.
“Kita berharap terealisasi dua mesin pompa masing-masing berkapasitas 1.000 liter per detik. “
Upaya lain mengatasi banjir, yakni dengan menambah kawasan resapan air atau kolam retensi.
“Untuk tambahan kolam retensi, selama ini terkendala lahan, di mana sudah sangat ekonomis jadi harganya tinggi.”
Meski demikian, ia menegaskan untuk terus mencari lahan dengan studi kelayakan dan harga yang wajar, termasuk pelebaran aliran air, itu semua kita harus benahi semuanya.
Bastari mengatakan, pihaknya juga sedang melakukan pengerukan di Sungai Bendung dan pemasangan turap di Sungai Sekanak. Pengerjaan di dua anak sungai itu diharapkan selesai pada Desember nanti, untuk mengantisipasi kemungkinan curah hujan pada Januari tahun depan.
“Jika pekerjaan di Bendung dan Sekanak selesai, waktu air pasang, kan bisa menjadi resapan air hujan, di sana,” kata Bastari.
Ia mengatakan pula, secara umum, kondisi genangan air maupun banjir di Palembang surut lebih cepat cepat. Di simpang Polda, misalnya, sebelumnya, ketika banjir, air baru surut setelah 12 jam.
“Sekarang, 6 jam sudah surut.”
Di Jalan Basuki Rahmat, Jalan R Soekamto, itu sudah di bawah 6 jam surut. Bahkan ada yang 2 jam sudah surut genangan airnya.
“Sekitaran retensi RS Khodijah cepat keringnya, Jalan Veteran 1 jam saja sudah clear (kering,read), bahkan kemarin, banjir sore, sebelum maghrib sudah kering,” kata Bastari.
Begitu pula di Jalan Mayor Ruslan, Jalan Bay Salim, itu semua di bawah 2 jam sudah kering dari genangan air.
“Semua ini mengacu kepada standar yang ada, genangan jangan sampai 30 centimeter dan harus di bawah 2 jam sudah kering,” kata Bastari.
Antisipasi juga dijelaskan Bastari, pihaknya memaksimalkan pompa mobile, dan juga para petugas di lapangan yang selalu siap turun mengatasi genangan air.
“Kita juga punya 3 pompa mobile dan 580 petugas lapangan yang selalu siap.” (hms)