Bangkit dari Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Melesat 5,71%
Palembang: Kerja keras Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, menjaga kestabilan ekonomi Sumsel di tengah pandemi covid-19 berbuah manis.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel merilis pertumbuhan ekonomi Sumsel mengalami pertumbuhan 5,71 persen (y-on-y) pada triwulan II 2021 jika dibanding triwulan II 2020 lalu.
Angka ini mengalami perbaikan dibanding pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2021 yang berkontraksi sebesar 0,40 persen (y–on-y). Sementara jika dibandingkan dengan triwulan I 2021, perekonomian Sumsel mengalami kenaikan 4,35 persen (q-to-q) pada triwulan II 2021.
Kepala BPS Sumsel, Zulkipli, mengatakan perekonomian Sumsel berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2021 mencapai Rp 122,82 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 81,80 triliun.
“Pertumbuhan sebesar 5,71 persen (y-on-y) ini jika dilihat dari berbagai sisi produksi. Untuk pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 19,40 persen, diikuti administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 14,21 persen dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,75,” kata Zulkipli saat BPS Sumsel merilis pertumbuhan ekonomi Sumsel triwulan II-2021 melalui akun resmi secara virtual yang disiarkan streaming Youtube, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Zulkipli mengatakan dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 tumbuh sebesar 5,71 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua komponen. Pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen ekspor luar negeri sebesar 36,19 persen.
“Ini disebabkan oleh ekspor pada beberapa komoditas utama yang mengalami peningkatan nilai dan volume, seperti ekspor bahan bakar mineral sebesar 81,60 persen, eskpor karet dan barang dari karet sebesar 57,28 persen dan ekspor lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 10,63 persen. Selain itu, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,65 persen; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) tumbuh sebesar 6,34 persen,” jelasnya.
Menurutnya untuk ekonomi Sumsel triwulan II-2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 4,35 persen (q-to-q). Pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib didorong oleh pembayaran gaji ke-13 dan tunjangan hari raya bagi ASN.
“Pertumbuhan tertinggi berikutnya pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian didorong oleh peningkatan produksi pertambangan batubara. Selain itu, hari raya Idul Fitri juga turut mendorong pertumbuhan beberapa lapangan usaha seperti perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor,” ungkapnya.
Sementara itu Herman Deru mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan berbagai cara agar perekonomian Sumsel tetap stabil kendati di tengah pandemi covid-19.
Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan penanganan covid-19 yang tetap mempertimbangkan berbagai aspek, seperti aspek kesehatan, aspek sosial dan terutama aspek ekonomi.
“Kita terus berupaya agar pandemi covid-19 di Sumsel bisa tertangani dengan baik dan perekonomian masyarakat tetap baik atau terkendali,” ungkap Deru.(meg)