Khusus Untuk Wartawan Sumsel, Universitas Bina Darma Beri Keringan biaya Kuliah Program Studi S2 Ilmu Komunikasi
Terobosan Universitas Bina Darma pada program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi yang di inisasi Rektor Dr Sunda Ariana MPd MM dengan menggandeng organisasi wartawan yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel mulai diserbu wartawan.
Pantauan di Kampus Utama Bina Darma tampak ramai-ramai jurnalis mulai mendaftar program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi
“Bertahap rekan-rekan jurnalis sudah mulai mendaftar dengan mengisi formulir untuk melanjutkan pendidikan tinggi Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi ,” ungkap Rektor Dr Sunda Ariana MPd MM.
Dijelaskan, keringanan biaya kuliah, Khusus Jurnalis berupa bebas uang pangkal, satu semester hanya Rp 5,4 juta atau Rp 900 ribu perbulan dapat dibayar 6 kali.
ujian tesis Rp 1,4 juta serta biaya wisuda. ‘’Jadi kesempatan ini hanya diberikan kepada wartawan untuk program pascasarjana Ilmu Komunikasi,’’ ujarnya.
Sementara itu, salah satu wartawan Rmolsumsel.id Yosep Indra Praja SSos mengaku sangat terbantu dengan adanya program Khusus jurnalis di Universitas Bina Darma.
“Program ini sangat membantu para jurnalis untuk melanjutkan pendidikan S2, dengan biaya relatif murah para jurnalis bisa mengenyam pendidikan tinggi di kampus terbaik di Sumsel,” ungkapnya.
Senada dikatakan Firwanto M Isa SHum, Pimpinan Redaksi Pelitasumsel.com mengaku sangat bangga bisa bergabung di Universitas Bina Darma dengan melanjutkan pendidikan pascasarjana Ilmu Komunikasi.
“Program Kelas Khusus Jurnalis ini sangat bagus sekali bisa memotivasi rekan-rekan wartawan untuk melanjutkan pendidikan tinggi khususnya pascasarjana Ilmu Komunikasi,” tandasnya.
Ketua PWI Sumsel Dr (cand) Firdaus Komar MSi mengapresiasi Universitas Bina Darma Palembang. Apalagi saat ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia pekerja media alias wartawan sangat penting.
‘’PWI Sumsel tentunya mendorong para wartawan untuk terus menuntut ilmu dan meningkatkan jenjang pendidikan. Apalagi saat ini, kebutuhan pendidikan khususnya pada jenjang strata dua menjadi kebutuhan mendesak,’’ pungkasnya. (ril)