Kuliner Khas Lahat Tinggal Tunggu Terbit BPOM “Gulai Ayam Nanas Lahat Kemasan 370”
LAHAT, Suarasumsel.net —- Kabar gembira bagi “Jeme Lahat” saat ini produk “Ayam Nanas” yang merupakan kuliner khas Lahat yang dikemas dalam bentuk kaleng dengan berat 370 gram, tinggal menunggu terbit BPOM.
Demikianlah diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Kabupaten Lahat, Ir H Nazaruddin Effendi MT, bahwa proses pembuatan “Pengalengan Gulai Ayam Nanas berukuran 370 Gram masakan/kuliner khas Kabupaten Lahat.
Masakan/kuliner khas Lahat bekerjasama antara Badan Penelitian Pengembangan Daerah (Balitbang) Provinsi sumatera selatan (Sumsel) dengan Balitbangda Kabupaten Lahat serta Tim Penggerak PKK Kabupaten Lahat.
“Untuk Pengalengan dilakukan di Laboratorium Inkubator Bisnis dan Teknologi Balitbangda Provinsi Sumsel. Kapasitas laboratorium produk pangan Balitbangda Provinsi Sumsel yang masih terbatas,” terangnya, pada Selasa (4/10/2022).
Maka dari itu, sambungnya, untuk mencapai 1.000 kaleng Gumai Ayam Nanas tersebut, dilakukan secara bertahap dan telah teruji Higenis dan bebas dari Bakteri serta Mikroba lainnya diuji pada 10 Desember 2020 di BPOM Palembang.
“Alhamdulillah, pada tanggal 14 Oktober 2021 lalu, hasil uji kecukupan Panas di Balitbankda Sumsel, dan telah dilakukan uji masa simpan dengan hasil masa simpan selama 319 Hari di Laboratorium PT SUCOFINDO (Persero) Cibitung Bekasi Jawa Barat,” tambah H.Nazaruddin.
Ia menyampaikan, kini hanya tinggal penerbitan surat dari Balai Pusat Obat dan Makanan (BPOM), dan, pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan UMKM dusun Laman.
“Nah, apabila BPOM telah terbit, maka Gulai Ayam Nanas segera dipasarkan di dalam Bumi Seganti Setungguan, sembari melihat minat masyarakat terhadap produk yang ada sebagai kuliner khas Masakan Lahat,” urainya lagi.
Untuk itu, kedepan diharapkan H.Nazaruddin, apabila sukses maka akan dilanjutkan pemasaran hingga ke luar Lahat bila perlu sampai ke Jakarta Bandung dan sekitarnya.
“Kita juga telah mengajukan pengusulan alat alat pengemasan pengalengan, sehingga, dapat menekan cost (ongkos-red) produksi nantinya,” pungkas H.Nazaruddin. (Din)