Pidsus Polres Lahat Pantau Sembako, Harga Minyakita Melebihi HET Pemerintah

LAHAT, suarasumsel.net —– Menjelang bulan puasa dan Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025, Polres Lahat melalui Unit Pidana Khusus (Pidsus) melakukan pemantauan harga dan ketersediaan “Bapokting” dimulai dari berkoordinasi ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lahat.
Dilanjutkan dengan pengecekan ke Gudang Bulog terkait ketersediaan dan kelancaran perindustrian beras SPHP untuk stok dan perindustrian relatif aman dan lancar, pada Kamis (13/3/2025).
Lalu, pengecekan sembako disejumlah toko diwilayah setempat. Pemantauan yang dilakukan “Unit Pidsus” ini bertujuan, untuk memastikan tidak terjadinya kelangkaan sembako serta mengantisipasi terjadinya penimbunan barang-barang pokok selama bulan Ramadan.
Pantauan dilapangan menunjukan bahwa ketersediaan sembako di Pasar, termasuk beras komersial dan beras Subsidi, Gula, Tepung, hingga minyak Goreng masih dalam kondisi aman dan harga relatif stabil dan pendistribusian lancar.
Pemantauan stok sembako tersebut, dipimpin langsung Kanit Pidsus Sat Reskrim Polres Lahat IPDA Achmad Syarif, S.Psi.,M.Si, serta beberapa anggota Pidsus Polres Lahat mulai memasuki “Gudang Bulog” yang berada di jalan Lembayung, dan sejumlah toko penjual sembako untuk memastikan harga tetap stabil.
Bahkan, sampai saat ini tidak ada isu-isu Negatif yang ditemukan kepada masyarakat, penjual dan konsumen . Namun, masalah mulai muncul pada minyak goreng subsidi, khususnya Minyakita.
Menurut keterangan dari beberapa pemilik toko yang menjual Minyakita, harga minyak goreng subsidi tersebut di pasaran kini mencapai Rp18.000 per/ liter, jauh lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp15.700 per/liter.
Kapolres Lahat, AKBP God Parlasro Sinaga, melalui Kasat Reskrim IPTU Redho Rizki Pratama, S.trk disampaikan Kanit Pidsus IPDA Achmad Syarif, S.Psi.,M.Si mengungkapkan, bahwa minyak goreng subsidi yang dijual di pasaran didapatkan dengan harga sekitar Rp16.000 per/liter dari agen di Palembang.
Pemilik toko pun mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan pasokan Minyakita melalui saluran distribusi resmi. Beberapa toko mengaku, sudah melakukan pemesanan, namun barang yang diminta sering kali tidak tersedia.
“Meski sudah melakukan pendataan melalui dinas terkait agar bisa menjual minyak kita subsidi, hingga saat ini belum ada kepastian pasokan dari distributor resmi,” ujar Iptu Redho.
Selain pemantauan di pasar, pihak Kepolisian juga melakukan pengecekan stok beras di Gudang Bulog Lahat. Berdasarkan informasi yang diperoleh, stok beras di Gudang Bulog tersebut mencukupi kebutuhan pasar selama bulan puasa dan Lebaran.
Pemerintah dan aparat penegak hukum mengimbau masyarakat untuk membeli Minyakita dan sembako lainnya melalui saluran distribusi resmi dan melaporkan apabila menemukan harga yang melebihi HET atau indikasi adanya penimbunan barang.
Ia menjelaskan, pemantauan harga dan distribusi sembako ini diharapkan dapat menghindari kelangkaan dan inflasi yang merugikan konsumen, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Terakhir, diingatkannya, bahwa Polres Lahat dan instansi terkait akan terus melakukan pengawasan untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan sembako selama bulan Ramadan. (D1N)