Tahun 2025, 113 Desa atau 33 Persen Dari Seluruh Desa Harus Ikuti Program Proklim
LAHAT, suarasumsel.net —— Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Lahat mengumumkan target ambisius untuk melibatkan 113 Desa dalam Program Kampung Iklim (Proklim) pada Tahun 2025 mendatang.
Acara dan langkah ini, merupakan bagian dari upaya besar-besaran untuk menghadapi krisis iklim melalui inovasi berbasis keadilan Lingkungan, pada Selasa (2/7/2024).
Pj Bupati Lahat Muhammad Farid S.STP, M,Si melalui Asisten II Ichsan Padli,SE MM mengatakan, lada Festival Hari Lingkungan Hidup dan Hutan Sedunia (HHLHS) 2024 ditaman hutan wisata Ribang Kemambang yang bertema “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi Prinsip Keadilan.
Tujuannya, disampaikan Ichsan Padli, Pemkab Lahat menekankan pentingnya kesadaran akan perubahan iklim sebagai hasil dari ketidak bijaksanaan manusia dalam memperlakukan alam.
“Kabupaten Lahat sebagai daerah tambang terbesar di Sumatera Selatan, menghadapi tantangan besar seperti penggunaan kendaraan bermotor yang masif dan konsumsi air bersih yang boros, yang berkontribusi pada perubahan iklim. Oleh karenanya, kedepan prilaku yang baik terhadap alam harus terus dikampanyekan akan lingkungan tetap terjaga,” tuturnya lugas.
Ia mengatakan, dari data yang tercatat di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) peningkatan signifikan jumlah desa yang berpartisipasi dalam Proklim, dari 22 desa pada tahun sebelumnya menjadi 62 desa di tahun 2024 ini, atau peningkatan sebesar 138,5 persen.
Sedangkan, untuk targetnya ditegaskan Ichsan Padli, adalah pada tahun 2025, sebanyak 113 desa atau 33 persen dari seluruh desa di Lahat harus mengikuti Program ini.
“Selain itu, pada tahun 2024, Pemkab Lahat akan melaksanakan sosialisasi kepada seluruh sekolah untuk mendorong partisipasi dalam program Adiwiyata, dengan harapan banyak sekolah akan terlibat pada tahun 2026,” ucapnya.
Kadis DLH kabupaten Lahat Ir Agus Salman menuturkan, festival HLHS 2024 juga menjadi momentum penting untuk mengajak masyarakat mengubah perilaku terhadap lingkungan hidup.
Hal tersebut dilakukan, menurut Agus Salman, merupakan salah satu langkah nyata yang ditekankan adalah dengan menanam pohon, sebagai simbol komitmen untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan.
“Dengan langkah-langkah ini, Pemkab Lahat melalui bertekad untuk memimpin perubahan positif dalam mengatasi krisis iklim, mengedukasi masyarakat, dan mengembangkan praktik berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (D1N)