Mawardi Yahya Dorong Sektor Pertanian dan Perkebunan Sumsel untuk Perkuat Ketahanan Nasional
Deputi Pengembangan Setjen Wantannas, Marsda TNI, Drs. Sungkono bersama tim akan mendorong sektor Pertanian dan Perkebunan Sumsel untuk memperkuat ketahanan nasional.
Hal itu diungkapkannya saat Pengkajian Daerah (KAJIDA) dengan tema “Revitalisasi Industri Karet Rakyat dalam rangka Penguatan Ketahanan Ekonomi Daerah di Sumsel yang diterima oleh Wakil Gubernur Mawardi Yahya di ruang rapat Gubernur, Dia juga mengatakan, tugas pihaknya juga memberikan saran masukan untuk mendongkrak perekonomian apalagi di masa pandemi.
“Kita konsen pada sektor pertanian dan perkebunan Sumsel. Yang bisa kita dorong untuk menjadi isu nasional, akan kita dukung sehingga dapat menjadi ketahanan nasional” tegas, Drs. Sungkono.
Sungkono memaparkan, keberadaan Wantannas untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan gerakan pembinaan ketahanan nasional guna menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia.
Dia menyebut , tugas pihaknya juga memberikan saran masukan untuk mendongkrak perekonomian apalagi di masa pandemi.
“Kita konsen pada sektor pertanian dan perkebunan Sumsel. Yang bisa kita dorong untuk menjadi isu nasional, akan kita dukung sehingga dapat menjadi ketahanan nasional” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Ir. H Mawardi Yahya menyebut ketahanan pangan sangat penting bahkan sama pentingnya dengan persenjataan sebagai salah satu alat pertahanan negara.
“Ketahanan negara tidak cukup hannya senjata saja. Tetapi urusan pangan ini masalah sangat penting,” ungkap Wagub Mawardi yahya
Menurut dia, Pemprov Sumsel terus berupaya dalam mendorong petani agar tetap tangguh di tengah Pandemi Covid-19 melalui upaya menguatan ketahanan ekonomi daerah.
“Dimasa pendemi ini semua sektor terdampak. Yang masih tangguh di Sumsel ini sektor pertanian. Nah ini perlu kita dorong agar terus bertahan (survive),” paparanya.
Dia memaparkan ada sejumlah persoalan yang terjadi utamanya terkait dengan komoditi karet yang luasannya di Sumsel melebihi angka 1 juta hektar.
“Artinya pas sekali kehadiran dari Tim Kajian Daerah Sekjen Dewan Ketahanan Nasional datang ke Sumsel terkait kajian masalah karet ini,” tambahnya.
Dikesempatan ini Wagub juga menyebut selama ini Warga Sumsel banyak dirugikan karena tidak memiliki perlabuan Samudera, sebab komuditi asal Sumsel jika dibawa keluar harus melalui pelabuhan yang ada di Lampung. Akibatnya produk Sumsel tidak dikenal diluar.
“Alhamdulilah, Tidak lama lagi akan segera di bangun Pelabuhan Tanjung Carat, kita yakin jika pelabuhan ini sudah selesai akan membawa dampak positif bagi daerah ini. Komoditi kita akan dapat di ekspor melalui pelabuhan kita sendiri,” tandasnya.(rel)