Diduga Palsukan Back Up Data, Belum Selesai Dibangunan Jalan Setapak Ataran Beringin Jaya 2 & Ayek Gemuhuk Sudah Dibayar 100 ℅,
MUARA ENIM, suarasumsel.net — CV Resky Bersama diduga kuat memalsukan dokumen Back Up data Pembangunan Jalan Setapak Ataran Beringin Jaya 2 & Ayek Gemuhuk Desa Tebing Abang yang dibiayai APBD Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran (TA) 2024 karena saat mengajukan tagihan 100 % pekerjaan tersebut belum selesai dikerjakan.
Sebagaimana diketahui, Jalan Setapak Ataran Beringin Jaya 2 & Ayek Gemuhuk Desa Tebing Abang nilai Pagu @ Rp 200 juta dengan satuan kerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan dikerjakan oleh CV Resky Bersama yang beralamat di Jalan, Lintas Pajarbulan Desa Pajarbulan Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU).
Pemilik salah satu lahan persawahan di Ayek Gemuhuk, Bambang saat diwawancarai mengaku bersyukur atas dibangunnya kedua jalan tersebut, namun menurutnya jika di bangun dengan cara menghamparkan batu koral lalu kemudian di lapisi adukan pasir dan semen di bagian atasnya, dirinya meragukan kekuatan bangunan akan bertahan lama.
“Diperkirakan saat kondisi memasuki musim penghujan sekarang, material bangunan jalan kemungkinan besar rawan hanyut karena adukan pasir dan semen yang melapisi hamparan batu koral dan batu mangga dipermukaan jalan lebih banyak material pasir daripada semen,” akunya.
Bambang menceritakan, dirinya tidak menemukan papan proyek di sekitar lokasi pengerjaan jalan, menurut keterangan tukang, panjang jalan tersebut sekitar 335 meter dengan lebar 120 cm yang dikerjakan dengan melapisi hamparan batu koral/mangga dengan adukan pasir & semen atau tidak diaduk serentak.
“Pekerjaan kedua jalan setapak tersebut juga masih terlihat dikerjakan pada tanggal 31 Desember 2024,” ungkapnya.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pembangunan Jalan Usaha Tani Ataran Beringin Jaya 2 dan Ayek Gemuhuk, Peri saat dikonfirmasi membenarkan kedua paket pengerjaan jalan usaha tani tersebut telah dibayar 100 ℅ menurutnya walaupun belum selesai dikerjakan pembayaran 100 ℅ diberikan sebagai bentuk toleransi atas kerja pihak kontraktor.
“Pembayaran memang sudah kita berikan 100 ℅, dek lemak (tidak enak) jeme lah begawi payah (orang sudah berkerja susah payah) mangke dek dibayar (namun tidak dibayar), lagian nolongi jeme pule, (selain itu juga menolong orang) ” ujarnya.
Saat ditanya kesesuaian informasi pada back up data dengan progres pekerjaan di lapangan yang belum selesai dikerjakan sehingga ada indikasi back up data dipalsukan, Peri tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut sembari meminta menunggu informasi atau penjelasan selanjutnya.
“Mengenai dokumen back up data pengerjaan Jalan Usaha Tani Ataran Beringin Jaya 2 dan Ayek Gemuhuk dari CV Resky Bersama yang sudah ditandatangani sebagai lampiran dokumen PHO (Provisional Handover) kita tunggu dulu penjelasan yang seutuhnya,” kilahnya.
Begitu juga saat ditanya terkait komposisi adukan mutu coor beton standar Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan, Peri mengungkap bahwa, dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB) tidak ditentukan klasifikasi mutu beton tertentu, tetapi hanya coor beton sederhana dengan komposisi 1:2:3.
“Mengingat Jalan Usaha Tani cenderung di daerah lahan pertanian yang sulit diakses mobil molen angkutan coor beton produk ready mix, maka coor beton yang digunakan memakai adukan sederhana dengan komposisi 1:2:3, ketiga material tersebut harus diaduk secara merata baru di hampar ke badan jalan,” ungkapnya.
Kepala dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Muara Enim, Ulil Amri saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp tidak memberikan jawaban apapun hingga berita diturunkan. (IWAS)