Terendah Di Sumsel, BI Puji Kinerja Pemkab Muara Enim Kendalikan Inflasi Daerah


MUARA ENIM, suarasumsel.net — Pemerintah kabupaten (Pemkab) Muara Enim, terhitung bulan Juli 2024 berhasil mencapai angka terrendah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hingga mencapai angka 1,04 % dalam pengendalian inflasi, demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel, M. Latif, Jumat (02/08) pada Rapat Koordinasi Pertemuan Tingkat Tinggi (High Level Meeting) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Pengentasan Kemiskinan Se-Sumsel di Hotel Wyndham Kabupaten Banyuasin.

Pelaksana harian (Plh) Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel menilai Pemkab. Muara Enim telah menjalankan strategi dan upaya yang sangat baik sehingga berhasil signifikan menurunkan angka inflasi dari sebelumnya sebagai salah satu daerah yang tertinggi di Indonesia.

“Kini Kabupaten Muara Enim berhasil membalikkan kondisi menjadi yang terendah di Sumsel bahkan di bawah rata-rata nasional, menurutnya ini suatu keberhasilan yang patut dicontoh oleh daerah lainnya,” nilainya.

Sementara itu Pj. Bupati Muara Enim, H. Henky Putrawan, S.Pt., M.Si., M.M., menjelaskan pencapaian ini tak lepas dari kerja keras jajaran Pemkab Muara Enim beserta dinas terkait, dirinya menerangkan Pemkab. Muara Enim telah rutin dan konsisten melaksanakan 3 program unggulan setiap minggunya, yaitu operasi pasar murah, gerakan pangan murah dan pasar murah bersubsidi yang dilaksanakan secara kolektif menggandeng seluruh perangkat daerah dan melibatkan instansi vertikal.

“Dengan capaian ini, semua pihak agar tidak berpuas diri, melainkan terus memaksimalkan kinerja, penurunan signifikan sebesar 52,1 persen dari Juni yaitu 2,17 persen menjadi 1,04 persen di Juli ini disumbangkan oleh tomat, bawang merah, cabai merah dan daging ayam, sedangkan andil inflasi dari beras, kopi bubuk, cabai rawit dan gula pasir,” jelasnya.

H. Henky Putrawan, S.Pt., M.Si., M.M., menambahkan, Hal inipun didukung gerakan menanam, pengawasan distributor, pergeseran anggaran dan bantuan subsidi transportasi angkutan bahan pokok. (Agus)

Berita Terkait

Top