DPRD dari Praksi PKS Tolak Kenaikan Biaya Haji
OI, suarasumsel.net — Dalam Rapat Paripurna II DPRD Kabupaten Ogan Ilir Tahun Sidang 2023 Pada Pembicaraan Tingkat Kesatu (Lanjutan) Dalam rangka Penyampaian Jawaban atau Tanggapan Fraksi Fraksi DPRD Kabupaten Ogan Ilir Terhadap Pendapat Bupati Ogan Ilir Atas Raperda Inisiatif DPRD Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2023, Selasa, (24/1/2023).
Dalam Penyampaian dan tanggapannya Semua Fraksi-fraksi Partai sepakat setuju terhadap pendapat bupati Ogan Ilir atas Raperda Insiatif DPRD Ogan Ilir.
Usai acara Rapat Paripurna Ke-II salah satu Ketua Fraksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H. Husnul Anam yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi IV DPRD OI memberikan Instruksi Menolak Rencalana Kenaikan Biaya Haji Tahun 2023.
Dalam instruksi Husnul Anam, meminta dan telah dengan di dukungan oleh semua para ketua fraksi-fraksi partai anggota DPRD Ogan Ilir.
H. Husnul Anam, dihadapan awak media mengatakan dari fraksi PKS menolak tegas rencana kenaikan biaya haji yang diusulkan Kementerian Agama (Kemenag) menjadi Rp 69,2 juta.
“PKS menilai kenaikan biaya haji itu tidak rasional karena 75% banyak jemaah haji dari kalangan masyarakat kelas bawah, petani dan nelayan” Kata H. Husnul Anam, kepada wartawan, Selasa, (24/01/2023).
Husnul Anam, menilai rencana kenaikan biaya Haji itu secara umum disebabkan karena adanya kesalahan dalam pengelolaan dana. Dari setoran awal Rp 25 juta, kalau umpama dia menabung 20 tahun atau 30 tahun berarti uang yang mengendap 30 tahun, harusnya sudah dapat 180 persen. Berarti Rp 25 juta ditambah 18 persen sekitar Rp 55 juta.
“Dulu memang keuntungan sekitar 30 persen sekarang mendekati 50 persen, kenapa hal itu terjadi karena ada kesalahan dalam mengelola dana haji, apa salahnya, karena 70 persen dana haji diambil oleh Kemenkeu dalam bentuk surat utang negara, surat utang negara itu kan keuntungannya hanya sekitar 5 persen. Sedangkan inflasi 5,4 jadi ini tidak adil” ujarnya.
“karena dipakai habis-habisan, pada waktu sama badan pengelolaan keuangan haji perusahaan tidak punya modal sama sekali,” kata dia.
Sementara Wakil Bupati Ogan Ilir H Ardani mengatakan Pemerintah daerah juga akan mengusulkan dan mempelajari agar Biaya Haji ini dapat dikaji lagi.
“Masyarakat kita banyak yang punya keterbatasan yang sangat minim untuk berangkat haji oleh karena itu kita berharap pemerintah mengkaji lagi besaran Biaya Naik Haji,” tukasnya. (Ardi)