Tim Penilaian Independen Puji Penurunan Angka Stunting Di Pagar Alam
PAGAR ALAM, suarasumsel.net — Tim Penilaian Independen (TPI) Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2023 tingkat kota se-Indonesia memuji perjuangan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pagar Alam dalam penurunan angka stunting di Kota Pagar Alam. T
Tim Penilaian Independen, Dr. Wicaksono Saroso memuji capaian yang telah diraih oleh Pemkot Pagar Alam melalui TP PKK Kota Pagar Alam karena dinilai mampu melakukan penurunan angka stunting yang cukup tinggi.
“Sebenarnya ini penurunan yang sangat luar biasa, kalau tidak karena alat ya, dari 39% jadi 11,6%. Ini sebenarnya ada dibenak saya, ketika melihat angka penurunan stunting yang begitu tinggi, kalau ngga salah waktu tahap II sudah saya tanyakan tapi kurang begitu terjawab, ternyata masalahnya ada di antropometri kit itu ya, jadi jelas,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Tim Penilaian Umum (TPU), Dr. Ir. Budhi Santoso, MA, menurutnya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa bunga di Bank Sumsel Babel Cabang Pagar Alam dinilai sangat membantu dan mempermudah pelaku usaha di Kota Pagar Alam.
Di tempat yang sama, Walikota Alpian Maskoni juga memaparkan lima program unggulan yang dimiliki Pemkot Pagar Alam. Kelima program ini tentunya bersentuhan langsung dengan masyarakat Kota Pagar Alam guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pagar Alam.
“Kita ada 5 program, yang pertama itu stek kopi, yang kedua KUR (Kredit Usaha Rakyat), yang ketiga bonus ada yaitu umroh untuk ustadz-ustadzah, ke empat insentif RT RW, yang kelima yaitu beasiswa bagi siswa berprestasi,” paparnya.
Ketua TP PKK Kota Pagar Alam, Rachma Hareni Noor menceritakan, pada awal masa jabatan Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni tahun 2019 lalu, angka stunting di Kota Pagar Alam berada di angka yang cukup tinggi, yakni 39 persen. Setelah ditelusuri, diketahui bahwa permasalahan utama penyebab tingginya angka stunting adalah karena alat antropometri kit di 133 Posyandu di Kota Pagar Alam kurang memadai.
“Menyadari akan minimnya anggaran yang tersedia untuk Kota Pagar Alam, TP PKK bersama Pemkot Pagar Alam mencari sumber pendanaan diluar APBD Kota Pagar Alam dengan mengajukan proposal ke beberapa instansi, hingga akhirnya diterima dan dibantu oleh Bank Sumsel Babel Cabang Pagar Alam melalui dana CSR pada tahun 2021,” ceritanya.
Rachma Hareni Noor menambahkan, dengan adanya alat itu, pihaknya mulai menghitung anak-anak stunting ini, di tahun 2021 didapatkan angka stunting di Kota Pagar Alam sebesar 15,5% dan itu turun sangat banyak, pihaknya kemudian melakukan pemantauan anak-anak stunting ini di setiap kelurahan dengan pendamping keluarga dan bidan. Sehingga di tahun 2022 kembali menurunkan lagi angka stunting ini menjadi 11,6%, tahun 2023 target pak Walikota berada dibawah 10%. (AD)