Kembali PWI Sumsel Berbagi Daging Kurban, idul Adha 1444 H, Kurban Empat Sapi
PALEMBANG, suarasumsel.net —Momentum merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, kembali anggota dan pengurus PWI Sumsel akan menjalankan ibadah Idul Adha dengan melakukan penyembelihan hewan kurban di halaman kantor PWI Sumsel.
Penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan pada Jumat (30/6).
“Sampai saat ini sudah ada empat ekor sapi kurban, tiga ekor sapi dari pengurus dan anggota PWI Sumsel melalui program arisan sapi kurban oleh PWI Sumsel peduli dan satu ekor sapi lagi kurban dari Gubernur Provinsi Sumsel H Herman Deru,” jelas Ketua Panpel Rofei Husin, sembari menjelaskan, jika masih ada dari anggota dan pihak lain yang akan memberikan kurban melalui PWI Sumsel masih diterima sebelum acara penyembelihan dan pembagian daging hewan kurban.
Ketua PWI Sumsel, Dr H Firdaus Komar SPd MSi, menjelaskan pelaksanaan ibadah kurban tahun 2023 ini sudah menjadi tradisi di pengurus dan anggota PWI Sumsel.
Awalnya ibadah kurban dari keluarga sendiri ditempatkan dan dilaksanakan di rumah besar kantor PWI sumsel.
Setelah itu, ujar Firko panggilan akrab Firdaus Komar, karena penyembelihan dan pembagian hewan kurban adalah wujud ibadah, maka pengurus PWI Sumsel melalui PWI Sumsel peduli, melalui Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Sumsel serta anggota PWI mulai menginisiasi arisan hewan kurban.
“Alhamdulillah tradisi dan keinginan beribadah sekaligus memersolid berorganisasi, maka didapatkan hewan kurban yang nilainya lebih tinggi karena adalah kurban dari teman teman wartawan melalui PWI Sumsel,” ujar Firko.
“Hal inilah yang membahagiakan kami dari pengurus dan anggota PWI Sumsel munculnya kesadaran dari para anggota PWI Sumsel bahwa makna ibadah kurban menjadi gerakan dalam ibadah,” tambah Firko sembari berharap agar proses ibadah ini menjadi amal ibadah yang bernilai tinggi.
Gerakan arisan melalui potensi ibadah para anggota PWI Sumsel ini, bahwa semua aktivitas berorganisasi adalah wujud dalam satu napas bahwa tujuan hidup ini untuk ibadah.
Apalagi Idul Adha menjadi sebuah peringatan mengenai kurban, yang menggambarkan keikhlasan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah. Menurut Firko, Kurban merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang artinya pendekatan. Secara istilah, kurban adalah penyembelihan hewan ternak dalam rangka pendekatan diri kepada Allah.
Karena konsep Idul Adha menjadi sebuah peringatan kurban, langkah ini telah memberikan pemahaman bagi anggota dan pengurus PWI Sumsel bahwa peristiwa ini dimaknai dengan berbagi kepada sesama.
Misalnya membagikan daging hasil kurban kepada orang-orang sekitar, terlebih bagi mereka yang tidak mampu. Sehingga setiap individu bisa merasakan kebahagiaan yang sama, karena saling berbagi. Harapannya, hal ini bisa dilakukan setiap saat, tanpa harus menunggu peristiwa Hari Raya Idul Adha.
Menurut Firdaus, makna kurban ini tentu menjadi sebuah tradisi untuk mempererat hubungan silaturahmi. Memupuk rasa empati Hari Raya Idul Adha juga bisa dimaknai untuk meningkatkan rasa empati dan peduli terhadap sesama. Bagi orang yang mampu, tidak ada salahnya berkurban. Sehingga bisa menyisihkan sebagian harta untuk kebaikan dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan. (PWI Sumsel)