Video Lurah Anak Petai Sempat Viral, Begini penjelasannya
PRABUMULIH, suarasumsel.net — Masyarakat Kota Prabumulih khususnya di Kelurahan Anak Petai 1 pekan terakhir dihebohkan dengan vidio berdurasi 1.08 menit yang mempertontonkan seorang yang diduga penjabat Lurah bertengkar dengan seorang wanita yang diduga warganya sendiri, objek pertengkaran diduga terkait pendataan rumah warga yang terkena dampak debu dari pekerjaan PT. GRACE TECHNIC.
Lurah Anak Petai, Tohirin S.Pd saat dikonfirmasi menceritakan kronologis kejadian selengkapnya, menurutnya peristiwa sebagaimana dipertontonkan via handphone secara berantai sehingga sempat viral tersebut berawal dari dirinya bersama Tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan pendataan rumah warga yang terkena dampak debu dari pekerjaan PT. GRACE TECHNIC.
“Ketika petugas dari DLH meminta konfirmasi ke PT Grace, tiba-tiba seorang ibu – ibu datang mendekat dan ikut nimbrung padahal tidak kami undang sama sekali sehingga membuat konsentrasi rapat antara kami dengan pihak perusahaan menjadi terganggu, mungkin teguran yang kami sampaikan menyinggung perasaan ibu tersebut,” ceritanya.
Atas kejadian tersebut, Tohirin merasa menyesal karena tidak bisa menahan emosi dan bersikap kurang sopan terhadap orang yang lebih tua, dirinya juga menyampaikan permintaan maaf atas sikapnya yang kurang simpatik dan dianggap arongan dan berharap, peristiwa yang sama tidak terulang lagi.
“Setelah kejadian kemarin, saya sudah mencoba mendatangi rumah ibu tersebut untuk silaturahmi dan meminta maaf, namun beliau ketika saya datang beliau sedang tidak ada di rumah sehingga belum dapat bertatap muka secara langsung untuk meminta maaf,” sesalnya.
Ditempat terpisah Ibu Siti Yayuk, perempuan yang ada di vidio tersebut mengatakan, kronologi kejadian berawal dari kedatangannya ke lokasi untuk menyampaikan aspirasinya kepada Lurah, tetapi bukannya aspirasinya ditampung malah mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan.
“Saya datang ke sana untuk menyampaikan aspirasi saya kepada Pak Lurah, tetapi bukan diberikan solusi malah sebaliknya, saya dibentak dan dimarahin di hadapan orang ramai, malu saya ini pak sudah tua dimarahi di depan orang banyak sampai nangis saya pak,” katanya.
Siti juga mengatakan, seharusnya pak Lurah dapat mengayomi dan menjadi pengayom bagi warganya bukan malah bersikap arogan.
Hal senada juga disampaikan Dartin wanita yang juga ada di dalam vidio tersebut, dirinya mengaku mengajak ibu Siti ke lokasi hanya untuk menyampaikan bahwa dirinya tidak terkena dampak dari operasional perusahaan PT Grace.
“Aku ngajak buk Siti tu nak ngomong dengan pak Lurah bahwa kami idak keno, merasa ado dampak dari perusahaan tersebut sudah setahun lebih beroperasi disini ngapo baru sekarang di permasalahkan masalah debu dan lain-lain ado apo bingung jugo aku”, ucap Dartin.
Masih kata Dartin, dirinya tidak berpihak kemana-mana, tidak ke pemerintah apalagi ke perusahaan, dirinya hanya menyampaikan hal yang sebenarnya dan ngomong apo adonyo, dirinya juga menyayangkan kenapa setiap ada aksi selalu mengatas-namakan warga RT 03 RW 02.
“Yang kami sesalkan setiap ado aksi di tempat ini selalu mengatasnamakan warga RT. 03 RW .02 kelurahan Anak Petai, tapi kami dak pernah diundang dan dak tau apo jugo hasilnyo dari kegiatan aksi tersebut, padahal aku ini pemilik lahan jugo di ring 1 perusahaan,” tandas Dartin.
Camat kecamatan Prabumulih Utara, Jeri Saputra SE M.Si, saat dimintai komentarnya mengatakan, beliau sudah mendatangi Lurah Anak Petai untuk mengkonfirmasi perihal permasalahkan vidio viral tersebut dan Lurah sudah menjelaskan kronologi kejadian kepadanya.
“Mungkin dalam waktu dekat ini saya akan memanggil kedua bela pihak untuk diadakan mediasi agar masalah ini dapat selesai dengan baik,” pungkasnya. (Ermawati)