Pemberitaan Media Selidik Kasus Tidak Up To Date, Gunakan Photo Sebelum Finishing
Tampilan photo berita selidikkasus.com sebelum diperbaiki (atas), tampilan photo setelah diperbaiki (bawah)
SEMENDE, suarasumsel.net — Pemberitaan di media online selidik kasus. com, berjudul ‘Dinyalir Faktor Punya Bekingan Kuat Diduga Proyek PUPR Muara Enim Tak Sesuai Spek Teknis,’ terbit Senin (15/1) terkait pembangunan tembok penahan Desa Gunung Agung Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT), disinyalir tidak up to date karena menampilkan photo – photo sebelum pekerjaan selesai 100 %.
Suplyer material pengerjaan tembok penahan tanah Desa Gunung Agung, Kamal saat dihubungi melalui pesan Whatsapp menyebutkan, bangunan tembok penahan Desa Gunung Agung saat ini telah selesai dikerjakan dan kondisi bangunan tidak seperti yang tampak pada photo – photo sebagaimana diberitakan selidikkasus.com.
“Pada saat pengerjaan pemasangan batu di bagian ujung bangunan memang kondisi cuaca terlihat mendung, tidak lama setelah pekerja melakukan pengecoran mengunci pasangan batu hujan pun turun, akibatnya pasangan batu yang baru kering 60 % ditambah beban corran menyebabkan beberapa pasangan batu jatuh,” ceritanya.
Kamal melanjutkan, posisi pasangan batu yang jatuh dan kondisi adukan yang melunak bercampur air hujan menyebabkan pemasangan batu dinding penahan terlihat tidak rapi, akan tetapi beberapa hari kemudian setelah adukan dinding penahan mengeras, para pekerja kembali memperbaiki beberapa kerusakan pada dinding.
“Kemungkinan besar, oknum wartawan selidikkasus.com mengambil photo dinding penahan Desa Gunung Agung saat kerusakan bangunan dinding belum diperbaiki sehingga photo – photo yang digunakan bukan photo – photo bangunan tembok penahan yang terbaru setelah selesai 100 % dikerjakan,” lanjutnya.
Diungkapkan Kamal, mengenai dugaan ketidak-sesuaian pengerjaan bangunan dengan spesifikasi yang ditetapkan tentunya yang lebih tahu adalah pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) bukan dari pihak media, jadi patut dipertanyakan apa dasar pembentukan opini yang menyebutkan bahwa bangunan tersebut tidak sesuai spek.
‘Sebagai penyuplai material bangunan tembok penahan Desa Gunung Agung, saya memasok besi jenis KSTY berkualifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) sedangkan untuk koral menggunakan jenis split dan jenis batu yang digunakan memakai batu kali, material yang saya pasok merupakan material yang dipakai untuk pembangunan tembok penahan pada umumnya,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Pengawas tukang, Iyan menjelaskan, photo – photo yang diterbitkan media online selidikkasus.con adalah benar photo bangunan dinding tembok penahan Desa Gunung Agung, tapi tampilan photo tersebut adalah kondisi dinding sebelum dilakukan perbaikan.
“Mereka mengambil photo dinding tembok penahan sebelum dilakukan perbaikan, mengenai permukaan dinding yang tidak merata hal tersebut dikarenakan bangunan menggunakan pasangan batu kali jadi tidak akan terlalu rata seperti susunan batu bata, untuk meminimalisir lekukan agar sedap dipandang kami sudah meakukan perbaikan,” jelasnya.
Iyan menegaskan, jika memang hasil perbaikan yang dilakukan masih belum terlihat rapi pihaknya siap merapikan kembali pekerjaaan tersebut, menurutnya tidak ada niat sedikitpun dari pihaknya untuk mengambil keuntungan dari perapian tembok penahan semua dikarenakan faktor alam yang sedang tidak bersahabat seperti air hujan yang melunakkan plesteran. (Novlis Heriansyah)