Walikota Lubuk Linggau Ikuti Rakor dengan Presiden RI
LUBUKLINGGAU-Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe didampingi Wakil Wali Kota, H Sulaiman Kohar, Ketua DPRD Kota Lubuklinggau, H Rodi Wijaya, Dandim 0406 MLM, Letkol (Inf) Erwinsyah Taufan, Kapolres Kota Lubuklinggau, AKBP Nuryono, Kajari Lubuklinggau, Willy Ade Chaidir, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kota Lubuklinggau, Imam Santoso, SH mengikuti rapat koordinasi (Rakor) bersama kepala daerah seluruh Indonesia via zoom meeting di Command Center (CC) Kantor Wali Kota Lubuklinggau, Senin,(17/5).
Dalam arahannya Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H mohon maaf lahir dan batin sekaligus peringatan Kenaikan Isa Almasih bagi umat Nasrani yang merayakan. Menurut Presiden, paska lebaran ada potensi jumlah kasus Covid-19 mengalami peningkatan.
“Meskipun kita sudah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, tapi ada sekitar 1,5 juta atau 11 persen warga yang berkeinginan untuk mudik. Masih kata Presiden, kasus aktif di Indonesia sudah mengalami penurunan menjadi 90.800 atau sekitar 48 persen. Hal ini harus ada konsekuensinya. Seperti Malaysia dan Singapura, mereka sudah melakukan lockdown,” tandasnya.
Ada 15 provinsi yang mengalami trend kenaikan Covid-19, yakni Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Babel, Jambi, Bengkulu, Riau, Kepri dan Lampung.
Keterisian pasien di Wisma Atlet Maret-April sudah mengalami penurunan dimana 88,63 persen pada 16 Desember 2021, 84,02 persen pada 24 Januari 2021, 79,10 persen pada 28 Februari 2021, 15,5 persen pada 17 Mei 2021 bahkan September 2020 mencapai lebih dari 90 persen.
Mobilitas masyarakat di tempat wisata mengalami kenaikan hal ini yang harus diwaspadai, Gubenur dan pemimpin daerah yang masuk zona merah atau orange harus menutup dulu tempat wisata dan harus diwaspadai juga keterisian hotel sebelum dan setelah Idul Fitri untuk ekonomi memang bagus, tetapi perlu diwaspadai dari sisi Covid-19.
Pusat dan Pemda harus kompak dalam indikator pengendalian Covid-19. Kelemahan kita ada di tracking, harus diwapadai mengenai varian baru Covid-19 dimana di Sumsel ada 5 orang, Kalteng 3 orang, Bali 2 orang, Sumut 2 orang, Jawa Barat 2 orang, DKI Jakarta 1 orang dan Kalsel 1 orang.
Sedangkan mengenai pertumbuhan ekonomi harus mulai memasuki pemulihan ekonomi Q1 2,97 persen sedangkan Q2 -5,32 persen, Q3 -3,49 persen, Q4 -2,19 persen dan Q1 -0,74 persen. Sementara Q2 Tahun 2021 target di atas 7 persen
Penarikan uang kartal periode Idul Fitri 2021 mencapai Rp 154,5 T naik 41,5 persen dibandingkan 2020.
Sementara mengenai pertumbuhan ekonomi Q1 per provinsi hanya 10 provinsi yang positif sedangkan sisanya negatif.
10 Provinsi yang positif pertumbuhan ekonominya antara lain Riau, Papua, Sulteng, Jogja, Sulut, Sultra, NTT, PAPBAR, Babel dan Malut.
Sedangkan Menteri Dalam Negeri, M Tito Karnavian menyampaikan hampir semua negara terdampak virus Covid-19 yang merupakan krisis global multidimensi dan merupakan cobaan bagi pemimpin daerah dalam mengambil kebijakan untuk
mampu mengatasi Covid-19 serta pemulihan ekonomi.
Beberapa negara mengalami lonjakan kasus Covid-19 seperti India dan negara besar lainnya pada hal sudah membatasi besar-besaran kegiatan sosial. Indonesia sendiri mengalami perbaikan dengan segala upaya yang dilakukan.
Momentum hari raya harus diwaspadai dan harus ditingkatkan kekompakan antar pusat dan daerah dengan bercermin dari India karena angka Covid-19 meningkat dan ada varian baru Covid-19. (kll)