Demokrat Sumsel Tolak Hasil KLB
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menggelar apel siaga di Hotel The Exelton Palembang.
Apel siaga dalam balutan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) DPD Partai Demokrat Sumsel dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat se-Sumsel dengan agenda mengumpulkan para ketua DPC.
Hal tersebut dilakukan untuk mendeteksi dini adanya indikasi Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) secara inkonstitusional melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
KLB Partai Demokrat sendiri menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah mengalahkan Marzuki Ali dalam KLB pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat.
Hadir dalam apel siaga secara langsung sembilan Ketua DPC. Masing-masing Ketua DPC Banyuasin, Prabumulih, Ogan Komering Ilir (OKI), Lubuklinggau, Musi Rawas, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, Palembang dan PALI.
Kemudian dua DPC hadir secara virtual yakni Muara Enim dan Lahat. Lalu tiga DPC dalam perjalanan masing-masing Empat Lawang, Musi Rawas Utara, dan OKU Selatan.
“Ada tiga DPC tidak hadir atau absen. Nomor handphone juga tidak bisa dihubungi dari Ogan Ilir, Pagaralam dan Musi Banyuasin. Yang belum datang dalam perjalanan kita tunggu sampai mereka tiba di hotel ini,” kata H Ishak Mekki Ketua Umum DPD Partai Demokrat Sumsel didampingi Sekretaris MF Ridho dan Bendahara Zulman Marzuki.
Lebih lanjut Anggota DPR RI Komisi V dari Fraksi Partai Demokrat ini menambahkan ada empat poin penting instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat pada para kader terutama para Ketua DPC dan DPD. “Pertama Rapatkan barisan dan jaga soliditas pengurus,” kata dia.
Lebih lanjut H Ishak Mekki yang juga mantan Bupati OKI dua periode ini menambahkan kedua mengecek serta update informasi tentang GPK PD saat ini di wilayah masing-masing.
Ketiga mengirimkan laporan pelaksanaan apel siaga, Termasuk nama-nama pengurus yang hadir dan yg terindikasi terpapar GPK PD ke posko satgas lapor cepat lantai 3 DPP atau melalui Ibu ATP.
“Kita lakukan upaya mengidentifikasi kader terpapar. Jadi DPP akan melakukan tindakan tegas. Harapan saya Ketua DPC menginvertarisi kader di DPC siapa tahu ada mandat yang dipalsukan. Kejelasan dalam waktu dekat akan nampak, tidak ada kebohongan yang sempurna,” terang dia.
“Untuk itulah harapan saya betul menjaga mendukung kepemimpinan AHY yang dipilih secara demokrasi dan aklamasi,” terang dia.
Keempat Ishak Mekki menegaskan DPD Partai Demokrat Sumsel menolak KLB dengan suara fiktif dan inkonstitusional dan tidak sesuai dengan AD/ART (tidak sesuai AD/ART Partai yg telah di sahkan Menkumham). Kalau ada suara dari DPD tentu bukan suara dari saya. “Bersatu Kita Kuat, Bersama Kita Bangkit,” tukas dia.
Sekali lagi H Ishak Mekki menegaskan bahwa dirinya percaya pada rekan rekan DPC, apalagi sudah dua kali memberikan surat pernyataan tetap patuh dan tegak lurus pada DPP Partai Demokrat.
“Pertama kita semua sepakat loyalitas setia dan patuh kepada pemimpin kita Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sesuai hasil Kongres DPP Partai Demokrat V di Jakarta 2020.
Ishak Mekki mengaku sedih apalagi AHY dan juga Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dijelekkan. “Harapan kita kalau tidak bisa bantu jangan resahkan. Semestinya kita berjuang, kita tersinggung,” sambung dia.
Diakui H Ishak Mekki, Demokrat Sumsel sudah dianggap zona merah. Karena dua putra daerah Sumsel masuk dalam GBK-PD. “Karena itu DPP selalu mengingatkan cek para DPD. Ini adalah Intruksikan,” terang dia. (Edi)