Di antaranya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Mantan Gubernur NTB TGB Zainul Majdi, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
“Sejauh ini nama nama yang ada, ada Anies, ada Ridwan Kamil ada Khofifah, ada TGB, banyaklah ya, ada Herman Deru, Viktor Laiskodat, banyak lah kita punya stok nama baik dari dalam maupun dari luar,” katanya.
Menurutnya, nama-nama tersebut bakal menjadi pertimbangan Nasdem. Dia bilang, pada tahun 2022 partainya akan membentuk panitia konvensi. NasDem juga terbuka dengan partai lain untuk berkoalisi.
“Jadi tidak hanya konvensi, tapi juga membangun koalisi dengan partai, sekarang ini syaratnya (presidential treshold) 20 (persen) kecuali nanti berbeda lagi,” tuturnya.
Willy melanjutkan, elektabilitas tokoh-tokoh tersebut menjadi pertimbangan NasDem. Pihaknya juga melibatkan beberapa lembaga riset agar pilihan kandidat Capres dari NasDem menjadi keputusan yang objektif.
“Nanti tim panitia bersama kita akan inklusif juga melibatkan elemen masyarakat agar ini benar-benar menjadi tradisi politik yang baru, jadi tidak hanya gawe internal semata-mata partai NasDem,” pungkasnya. (kom/Mrd)